3. Berdirinya Kerajaan Majapahit
Setelah kejatuhan Singasari, Pararaton berlanjut dengan kisah Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Raden Wijaya adalah menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singasari. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya berhasil melarikan diri dan menyusun strategi untuk mendirikan kerajaan baru.
Ketika pasukan Mongol dari Dinasti Yuan menyerang Jawa untuk menuntut balas atas penghinaan Kertanegara, Raden Wijaya memanfaatkan situasi ini. Ia berpura-pura tunduk kepada pasukan Mongol dan bekerja sama dengan mereka untuk mengalahkan Kerajaan Kediri, yang saat itu menjadi musuh utamanya.
Setelah Kediri hancur, Raden Wijaya justru berbalik melawan pasukan Mongol dan berhasil mengusir mereka dari Jawa.
Dengan kemenangan ini, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293.
Pararaton mencatat pendirian kerajaan ini sebagai tonggak baru dalam sejarah Nusantara, meskipun detail pemerintahan Majapahit tidak dibahas secara mendalam dalam kitab ini.
4. Konflik Internal dan Peristiwa Penting Lainnya
Pararaton juga mencatat berbagai konflik internal yang terjadi dalam dinasti penguasa. Salah satu cerita yang sering muncul adalah perebutan kekuasaan antara keturunan raja-raja Majapahit.
Intrik politik, perang saudara, dan pemberontakan menjadi tema utama di bagian akhir kitab ini.
Namun, Pararaton tidak memuat informasi yang terstruktur atau kronologis seperti dalam Negarakertagama. Sebaliknya, cerita dalam kitab ini lebih menyerupai rangkaian narasi yang dipenuhi dengan elemen mitos, legenda, dan simbolisme.
Kitab Pararaton tidak memiliki akhir yang jelas, dan sebagian besar isi naskahnya bersifat fragmentaris. Meskipun begitu, kitab ini tetap menjadi sumber penting untuk memahami tradisi lisan dan cara masyarakat Jawa kuno memandang sejarah.
