Pemuda Tewas Tenggelam di Sungai Saat Mencari Kerang

SULUH.ID, NGAWI – Dua pemuda berstatus pelajar SMK di Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas di dasar Bengawan Madiun, Jumat petang (6/ 8). Sebelum akhirnya maut menjemput, kedua korban diketahui asyik mencari kijing (sejenis kerang air tawar) di perairan bengawan bersama lima rekan sebayanya.

Peristiwa itu sontak membuat areal Bengawan Madiun di Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, menjadi gempar. Tempat kejadian perkara dijejali warga sekitar, serta pengguna jalan yang ingin menyaksikannya.

Kedua korban yang tinggal sekampung di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, itu diketahui bernama Agra Yasid, 17 tahun, dan Dandi Wahyu, 16 tahun. Jasad keduanya ditemukan dalam posisi tengkurap di dasar sungai sedalam 4 meter, oleh warga yang menyelam melakukan pencarian.

“Iya saya menyelam sampai dasar sungai dan menemukan korban dalam posisi tengkurap. Kelihatan kakinya putih gitu,” jelas Supriyanto, warga yang menemukan jasad korban, kepada jurnalis.

Baca Juga  Mohammad Adib Resmi Gantikan Antar Waktu Dewan Imam Ghozali

Ditambahkan Supriyanto, yang pertama kali dia temukan adalah jasad Agra Yasid. Sedangkan jasad Dandi Wahyu, lanjut Supriyanto, berada agak jauh dari jasad pertama ditemukan.

Sementara menurut Karno, perangkat desa setempat, pihaknya mendengar teriakan meminta tolong dari lima rekan korban yang selamat. Dikatakannya, saat salah seorang korban terjerumus ke areal sungai yang dalam, seorang korban lagi bermaksud menolong.

Namun lantaran kedua korban tidak cakap berenang, yang terjadi justru dua duanya menjadi korban kecelakaan air. Disaat kedua korban tidak nampak di permukaan air, kelima rekan korban yang lain langsung lari minta pertolongan warga.

loading...
Baca Juga  Penyekatan Perbatasan Antar Daerah, Melintas Wajib Miliki Surat Vaksin

“Iya memang, anak anak lari kesini meminta pertolongan. Katanya ada dua rekannya yang tenggelam di sungai. Jasad Agra ditemukan lebih dulu. Baru jasad Dandi,” tutur Karno.

Aparat kepolisian Polsek Geneng yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian. Menurut polisi, kesimpulan sementara tewasnya kedua korban akibat tenggelam di sungai karena tidak bisa berenang.

“Di areal bibir sungai kami menemukan sandal dan kaos, yang diduga milik korban. Polisi tidak menemukan tanda mencurigakan yang mengarah ke kriminalitas. Jadi murni tenggelam,” tegas AKP Dhanang Prasmoko, Kapolsek Geneng.

Polisi dan petugas medis Puskesmas setempat yang melakukan visum ditempat. Polisi akhirnya mengembalikan kedua jasad korban, kepada pihak keluarga masing masing untuk segera dimakamkan.

Baca Juga  Genjot Program Kerja, STTKN Lakukan Penjajakan Kerjasama Dengan UNW Ungaran

FIN/SLH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *