Tembok Tertua Yerikho Runtuh Oleh Kuasa Tuhan ?

SULUH.ID, SEMARANGTembok Yerikho adalah tembok kota tertua yang sejauh ini berhasil ditemukan oleh para arkeolog di mana pun di dunia. Tembok ini terbuat dari batu kasar yang tidak diolah dan berlokasi di gundukan arkeologi yang dikenal sebagai Tell es-Sultan, di kota Yerikho, Tepi Barat.

YOSUA 6 : 1 mencatat “Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.”Di dalam kehidupan ini, walaupun kita merasa sudah hidup di jalan Tuhan, seringkali kita menghadapi “tembok yang sangat tebal”. Kita berhadapan dengan masalah yang sangat berat. bahkan semua pintu seolah tertutup rapat bagi kita.

Yosua 6:1-27 mencatat proses runtuhnya tembok Yerikho tersebut. Perlu diketahui gambaran sekilas tentang Yerikho yang adalah merupakan kota benteng. Luasnya sekitar 4 ha (40.000 m2). Benteng Yerikho itu terdiri dari 2 lapis tembok. Tembok luar tebalnya 6 kaki (= 1,8 meter). Jarak antara tembok luar dan tembok dalam adalah 12-15 kaki (= 3,6-4,5 meter). Tembok dalam tebalnya 12 kaki (= 3,6 meter). Tinggi tembok adalah 30 kaki (= 9 meter). Digambarkan dalam Yos 2:15 bahwa di atas tembok Yerikho bisa dibangun rumah, di atas tembok Yerikho itu bisa berjejer delapan kereta kuda berdampingan, dari data tersebut tentu tembok Yerikho itu sangat tebal. Sebetulnya, menurut manusia, benteng Yerikho tidak bisa dihancurkan.

Pada tahun 1868, Charles Warren atas permintaan Yayasan Eksplorasi Palestina, melalukan ekskavasi dan menemukan batu bata berlumpur yang ada di daerah Yerikho tanpa menyadari apa itu sebenarnya, dan hanya menunjukkan sedikit minat di situs tersebut. Kemudian Ernest Sellin dan Carl Watzinger menggali di Yerikho antara tahun 1907-1909 dan menemukan sisa-sisa dua tembok, mirip seperti yang tertulis dalam Alkitab. Mereka kemudian memberikan tanggal temuan mereka adalah Zaman Perunggu Pertengahan (1950-1550 SM). Situs itu kembali digali oleh John Garstang antara tahun 1930-1936, ia juga berkesimpulan sama bahwa sisa-sisa tembok bagian atas mirip dengan yang dijelaskan dalam Alkitab.

Baca Juga  Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi.

Kisah runtuhnya Yerikho ini menjadi salah satu kisah Alkitab yang sangat menakjubkan karena robohnya bukan karena digempur dengan kekuatan fisik tetapi oleh kuasa Tuhan sendiri. Hal itu sudah dikatakan sebagai janji Tuhan kepada Israel, “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.” (Yosua 6:2). Tuhan memberi kepastian kemenangan. TUHAN tidak menutupi fakta bahwa di tanah Kanaan yang akan Yosua perangi terdapat raja dan terdapat pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. Artinya, masalah yang dihadapi memang bukanlah masalah yang ringan. Tetapi dengan mengikuti apa yang dikatakan TUHAN, maka Ia memberikan jaminan bahwa kemenangan akan kita peroleh.

Urutan pasukan yang berkeliling adalah  para prajurit, 7 imam pembawa sangkakala (Shofar), para imam pembawa Tabut Perjanjian, dan barisan penutup. Ketika mengelilingi benteng, tak sepatah kata pun terucap. Namun, pada hari ketujuh, saat sangkakala dibunyikan dan Yosua memerintahkan untuk bersorak, orang Israel harus bersorak nyaring. Segeralah, tembok Yerikho runtuh (Yosua 6:3-5).

Baca Juga  Hiruk-Pikuk Covid-19, Pembatasan Berujung Peniadaan Kegiatan Masyarakat

Pada tahun 1952 hingga 1958 Kathleen Kenyon melanjutkan ekskavasi yang luas, tetapi ia tidak menemukan tembok pertahanan atau tembikar Zaman Perunggu Akhir. Penggaliannya malah menemukan serangkaian tujuh belas dinding Zaman Perunggu Awal, beberapa di antaranya yang dia pikir mungkin telah dihancurkan oleh gempa bumi. Tembok yang terakhir dibuat dengan terburu-buru, menunjukkan bahwa pemukiman itu telah dihancurkan oleh para penjajah nomaden. Tembok lain dibangun oleh budaya yang lebih canggih di Zaman Perunggu Pertengahan dengan beberapa bagian yang sudah diplester. Setelah itu ada jeda hingga Zaman Besi, sebuah materi yang berasal dari sekitar abad ketujuh SM. Para arkeolog tidak menemukan bukti substansial adanya pendudukan baru di Zaman Perunggu Akhir pada zaman Yosua dalam kisah Pertempuran Yerikho, yang secara umum sama dengan pernyataan Watzinger sebelumnya bahwa “pada zaman Yosua, Yerikho merupakan tumpukan reruntuhan, yang di atasnya mungkin berdiri beberapa gubuk terpencil”.

loading...

Banyak pengkotbah yang menyampaikan bahwa hal itu terjadi karena Allah mengutus malaikat untuk meruntuhkannya. Ada ilmuwan yang menduga bahwa tembok Yerikho runtuh karena getaran suara (resonansi) Sangkakala dan teriakan bangsa Israel.

Penelitian menunjukkan robohhnya tembok Yerikho ke luar bukan ke dalam. Bila karena pengaruh resonansi suara yang diakibatkan dari teriakan Bangsa Israel saat bersorak sorai akan menjadi perdebatan yang semakin panjang.

Baca Juga  Penemuan Arca Jawa Kuno Ketika Bangun Rumah di Bandungan

Meski begitu Ada juga yang mengatakan bahwa tembok Yerikho runtuh karena gempa bumi. Gempa itu bukan hanya menimpa Yerikho saja, tapi juga kota-kota di sekitarnya. Salah satu alasan kenapa bangsa Israel sangat mudah mengalahkan bangsa-bangsa lain adalah karena kota mereka sudah hancur karena gempa bumi. Dalam Yosua 6:5b dikatakan ‘masing-masing langsung ke depan’ (Yos. 6:20b). Ini menunjukkan bahwa tembok Yerikho runtuh total, seluruhnya, kecuali rumah Rahab yang  berada di atas tembok dan mereka selamat (Yos. 2:15 bnd 6:17). Nah bagaimana menjelaskan peristi­wa dimana ada sebagian tembok yang tidak runtuh kalau dianggap gempa bumi.

Mungkin penemuan yang paling penting adalah bukti bahwa tembok paling awal yang disarankan oleh Kenyon hingga saat ini berusia sekitar 8.000 SM berdasarkan penanggalan radiokarbon yang menunjukkan tahun 7.825 SM. Zaman pada waktu itu disebut Pratembikar Neolitikum A, sebuah fase akhir dari Zaman Batu sebelum penemuan tembikar, dan temboknya dianggap sebagai bagian dari bentuk proto-kota awal, yang berfungsi untuk melindungi pemukiman Neolitikum yang dihuni oleh komunitas terorganisir sekitar 2.000 hingga 3.000 orang

YHW/SLH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *