Enkripsi WhatsApp Tak Kebal? Begini Cara CIA dan Spyware Pegasus Membobolnya

Fakta baru dari Mark Zuckerberg: Bagaimana spyware seperti Pegasus membantu CIA mengakses pesan terenkripsi WhatsApp.

SULUH.ID, Semarang – Dalam wawancara terbaru di The Joe Rogan Experience, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkap fakta mengejutkan bahwa Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) memiliki kemampuan untuk mengakses pesan WhatsApp yang telah dilindungi enkripsi. 

Meski WhatsApp dikenal dengan enkripsinya yang kuat, Zuckerberg menjelaskan bahwa ada celah yang dapat dimanfaatkan untuk membaca pesan, mengakses foto, hingga riwayat panggilan pengguna.

Mekanisme Enkripsi WhatsApp

Enkripsi end-to-end yang digunakan WhatsApp adalah salah satu sistem perlindungan data paling canggih. Sistem ini memastikan bahwa hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat membaca kontennya. 

Bahkan, server Meta yang menjalankan layanan WhatsApp pun tidak memiliki akses ke pesan yang dikirimkan. 

Zuckerberg menegaskan, “Jika Anda menggunakan WhatsApp, server Meta tidak bisa membaca pesan Anda.”

loading...

Namun, seperti yang diungkapkan Zuckerberg, enkripsi ini tidak mencakup data yang tersimpan di perangkat pengguna. Celakanya, perangkat inilah yang sering menjadi titik lemah.

Peran Spyware dalam Membongkar Enkripsi

Baca Juga  15 Aplikasi Berbahaya yang Mengincar Saldo Rekening Anda

Zuckerberg mengungkapkan bahwa alat seperti spyware Pegasus memungkinkan pihak berwenang, termasuk CIA, untuk melewati perlindungan enkripsi dengan mengakses langsung data di perangkat pengguna. 

Pegasus, yang dikembangkan oleh NSO Group, dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak ponsel. Dengan alat ini, pihak ketiga dapat membaca pesan terenkripsi, mengakses galeri foto, dan melihat riwayat panggilan tanpa diketahui pengguna.

Pernyataan Zuckerberg ini sejalan dengan tuduhan jurnalis Tucker Carlson, yang menyebut CIA mengintervensi percobaannya untuk mewawancarai Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan mengakses pesan pribadinya.

Ancaman Privasi vs Alasan Keamanan

Pemerintah Amerika Serikat berdalih bahwa akses ke komunikasi terenkripsi diperlukan untuk menjaga keamanan nasional, terutama dalam upaya memerangi terorisme dan kejahatan siber. 

FBI, dalam sebuah dokumen tahun 2021, mengakui bahwa mereka dapat memperoleh akses ke data terenkripsi melalui pencadangan cloud atau metode lain yang melibatkan perangkat pengguna.

Namun, argumen ini menuai kritik keras dari para aktivis privasi yang berpendapat bahwa tindakan semacam itu membuka jalan bagi penyalahgunaan kekuasaan. Dengan adanya alat seperti Pegasus, pihak yang tidak berwenang pun dapat memanfaatkan teknologi untuk mengintip privasi individu.

Baca Juga  Waspada! Serangan Malware, Aplikasi Android Berbahaya yang Harus Segera Anda Hapus

Langkah Meta untuk Melindungi Pengguna

Untuk menjawab kekhawatiran terkait privasi, Zuckerberg menyoroti fitur-fitur baru di WhatsApp yang dirancang untuk meningkatkan keamanan pengguna. Salah satunya adalah fitur penghapusan pesan otomatis, yang memungkinkan pengguna mengatur pesan agar terhapus dalam jangka waktu tertentu. 

Dengan demikian, risiko data sensitif jatuh ke tangan pihak ketiga dapat diminimalkan.

Zuckerberg juga menyarankan pengguna untuk lebih berhati-hati dalam melindungi perangkat mereka. 

“Jika perangkat Anda disusupi, maka seluruh data Anda, termasuk pesan yang terenkripsi, bisa diakses,” tegasnya.

Pernyataan Zuckerberg ini menggugah kesadaran tentang betapa rapuhnya perlindungan privasi digital, bahkan pada aplikasi yang diklaim sangat aman seperti WhatsApp. Di satu sisi, masyarakat membutuhkan privasi untuk melindungi data pribadi mereka. Di sisi lain, pemerintah memerlukan akses tertentu untuk menjaga keamanan nasional.

Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana menyeimbangkan kebutuhan privasi dan keamanan tanpa merugikan salah satu pihak. Kasus ini kembali menegaskan pentingnya transparansi dan regulasi yang jelas dalam penggunaan teknologi pengawasan.

Baca Juga  NewSakpole: Solusi Digital untuk Cek dan Bayar Pajak Kendaraan di Jateng

Apakah Anda merasa nyaman menggunakan layanan seperti WhatsApp setelah mengetahui celah ini? Atau, haruskah dunia beralih ke sistem yang lebih aman? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi perdebatan yang terus berkembang di era digital ini.

YUDIHEND/SLH

Privasi Digital, WhatsApp dan Keamanan, Enkripsi End-to-End, Spyware Pegasus, Mark Zuckerberg, CIA dan Teknologi, Akses Data Terenkripsi, Keamanan Nasional vs Privasi, Regulasi Teknologi Pengawasan, Tips Keamanan Digital,