Fenomena Koin Jagat menyebar ke berbagai kota besar di Indonesia. Meski membawa keseruan, permainan ini memicu masalah baru di ruang publik.
SULUH.ID, Semarang – Sejak akhir 2024, fenomena berburu koin di sejumlah ruang publik menjadi perbincangan hangat.
Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, dan Taman Tegalaga, Bandung, adalah dua lokasi yang ramai diserbu warga untuk berburu koin dari permainan bernama Koin Jagat.
Antusiasme ini membawa keseruan tersendiri, tetapi juga menimbulkan sejumlah persoalan, seperti kerusakan fasilitas umum.
Di Bandung, misalnya, pemerintah kota menerima laporan adanya kerusakan fasilitas taman akibat membludaknya peserta permainan.
“Permainan ini menghibur, tetapi ada yang sampai merusak tanaman dan fasilitas taman,” kata seorang petugas kebersihan di Taman Tegalaga.
Permainan Berbasis Aplikasi dengan Hadiah Menggiurkan
Permainan Koin Jagat merupakan bagian dari aplikasi sosial Jagat, yang sebelumnya hanya menawarkan layanan berbagi lokasi real-time serta menandai tempat favorit pengguna. Namun, sejak Desember 2024, Jagat meluncurkan fitur Jagat Coin Hunt dengan total hadiah mencapai Rp 850 juta.
Permainan ini kini diperluas ke beberapa kota besar, seperti Surabaya, Bandung, dan Bali.
Konsep permainannya sederhana: peserta harus menemukan koin yang tersembunyi di lokasi tertentu, lalu menukarkannya dengan uang tunai. Ada tiga jenis koin yang bisa ditemukan, yakni:
Koin Perunggu dengan nilai Rp 300.000
Koin Perak dengan nilai Rp 1 juta
Koin Emas dengan nilai hingga Rp 100 juta
Menurut data yang dilansir dari Google Play Store, aplikasi Jagat telah diunduh lebih dari 5 juta kali hingga pertengahan Januari 2025.
Cara Bermain dan Aturan yang Harus Dipatuhi
Berdasarkan unggahan resmi akun Instagram Jagatapp_id, berikut adalah langkah-langkah memainkan Koin Jagat:
Unduh aplikasi Jagat di Play Store atau App Store.
Aktifkan fitur treasure map untuk melihat koin yang tersedia di sekitar.
Temukan koin sesuai lokasi yang ditunjukkan peta.
Masukkan nomor seri dan kode unik di bagian belakang koin untuk menukarkannya dengan hadiah.
Agar permainan berjalan tertib, pengelola aplikasi memberikan sejumlah aturan terkait lokasi penyimpanan koin:
Koin tidak ditempatkan di lokasi berbahaya atau terlarang.
Koin tidak ditanam di tanah atau di dalam tanaman.
Koin tidak diletakkan di properti pribadi atau tempat yang membutuhkan perusakan untuk ditemukan.
Dampak Sosial dan Respons Pemerintah
Meski membawa manfaat berupa meningkatnya interaksi sosial di ruang publik, fenomena ini juga mengundang kritik.
Di beberapa daerah, laporan tentang kerusakan fasilitas umum menjadi perhatian serius. Sejumlah pihak meminta pengelola aplikasi dan peserta untuk lebih bertanggung jawab.
Pemerintah daerah Bandung telah mengeluarkan imbauan agar peserta permainan menjaga ketertiban dan kebersihan selama berburu koin. Pengelola aplikasi juga diharapkan lebih proaktif dalam mengatur lokasi penyimpanan koin agar tidak memicu kerusakan lingkungan.
Solusi dan Langkah Antisipatif
Sebagai solusi, pengelola aplikasi dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi yang aman dan ramah lingkungan bagi permainan ini. Selain itu, diperlukan edukasi lebih lanjut kepada pengguna mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum selama permainan berlangsung.
HEND/SLH
KoinJagat, PermainanDigital, RuangPublik, FenomenaSosial, Teknologi, InteraksiSosial, AplikasiJagat, BerburuHadiah