Terasi jembret, bumbu masak khas Indonesia dengan aroma khas dan rasa gurih. Simak sejarah, proses pembuatan, serta penggunaannya.
SULIH.ID, Semarang – Terasi, termasuk terasi jembret, adalah warisan kuliner Nusantara yang telah ada sejak zaman dahulu. Proses pembuatannya yang sederhana namun menghasilkan cita rasa yang kompleks membuat terasi menjadi salah satu bumbu paling populer di berbagai masakan Indonesia. Terasi jembret sendiri, dengan nama yang unik, berasal dari Pati, Jawa Tengah.
Nama “jembret” sendiri masih menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa nama ini berasal dari cara udang rebon yang digunakan sebagai bahan baku terasi ini ditangkap, yaitu dengan menggunakan alat tangkap yang disebut jembret. Ada pula yang berpendapat bahwa nama ini merujuk pada suara yang dihasilkan saat terasi dihancurkan.
Proses Pembuatan Terasi Jembret
Proses pembuatan terasi jembret secara garis besar meliputi beberapa tahap:
Pengumpulan Udang Rebon: Bahan utama terasi jembret adalah udang rebon segar. Udang rebon ini biasanya ditangkap di tambak atau perairan payau.
Pencucian dan Penggilingan: Udang rebon yang sudah terkumpul kemudian dibersihkan dan digiling hingga halus.
Pencampuran dengan Garam: Hasil gilingan udang rebon lalu dicampur dengan garam. Garam berfungsi sebagai pengawet alami dan juga sebagai penambah rasa.
Fermentasi: Campuran udang rebon dan garam kemudian difermentasi selama beberapa waktu. Proses fermentasi ini sangat penting karena akan menghasilkan aroma dan rasa khas terasi.
Pengeringan: Setelah proses fermentasi selesai, adonan terasi kemudian dibentuk dan dijemur hingga kering. Proses pengeringan ini akan menghasilkan terasi yang lebih awet dan mudah disimpan.
Penggunaan Terasi Jembret dalam Masakan
Terasi jembret memiliki aroma yang sangat khas dan rasa yang gurih. Oleh karena itu, terasi jembret sering digunakan sebagai bumbu dasar dalam berbagai masakan Indonesia, seperti:
Sambal: Terasi jembret adalah bahan utama dalam pembuatan berbagai jenis sambal, seperti sambal terasi, sambal bawang, atau sambal matah.
Tumisan: Terasi jembret dapat ditambahkan ke dalam tumisan sayuran atau daging untuk menambah rasa umami.
Pindang: Terasi jembret sering digunakan sebagai bumbu tambahan dalam pembuatan pindang.
Sayur-sayuran: Terasi jembret dapat digunakan untuk membumbui berbagai jenis sayuran, seperti sayur asem atau sayur lodeh.
Manfaat Terasi Jembret
Selain memberikan cita rasa yang khas, terasi jembret juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, antara lain:
Sumber Protein: Terbuat dari udang rebon, terasi jembret kaya akan protein yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh.
Sumber Mineral: Terasi jembret mengandung berbagai macam mineral penting, seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
Antioksidan: Proses fermentasi pada terasi menghasilkan senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
Tips Memilih dan Menyimpan Terasi Jembret
Pilih terasi yang masih segar: Terasi yang baik memiliki aroma udang yang kuat dan tidak berbau tengik.
Perhatikan tekstur: Terasi yang baik memiliki tekstur yang padat dan tidak mudah hancur.
Simpan di tempat yang kering dan sejuk: Terasi sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara dan di tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitasnya.
Terasi jembret adalah salah satu warisan kuliner Nusantara yang patut kita lestarikan. Proses pembuatannya yang sederhana namun menghasilkan cita rasa yang kompleks membuat terasi jembret menjadi salah satu bumbu paling populer di Indonesia. Selain memberikan cita rasa yang khas, terasi jembret juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan.
Apakah Anda ingin mengetahui resep masakan yang menggunakan terasi jembret?
CLST/SLH