Film horor “Pabrik Gula” karya Awi Suryadi diadaptasi dari kisah nyata yang viral di media sosial. Bersiaplah untuk pengalaman horor yang mencekam.
SULIH.ID, Semarang – Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film horor terbaru berjudul “Pabrik Gula”. Disutradarai oleh Awi Suryadi, film ini menjanjikan pengalaman mencekam yang diadaptasi dari kisah nyata yang sempat viral di media sosial. “Pabrik Gula” menjadi salah satu film yang dinantikan pada tahun 2025, meski kontroversi juga menyelimuti perjalanan promosinya.
“Pabrik Gula” mengisahkan sekelompok anak muda yang nekat menjelajahi sebuah pabrik gula tua yang telah lama terbengkalai. Di tengah kegelapan dan keheningan, mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang sulit dijelaskan.
Ketika rahasia kelam pabrik itu mulai terkuak, mereka dihadapkan pada serangkaian teror yang menguji nyali dan akal sehat.
Pabrik gula dalam film ini diadaptasi dari sebuah cerita nyata yang sempat menjadi utas viral di media sosial X (dulu twitter). Utas tersebut mengungkap pengalaman nyata seseorang yang menjelajahi pabrik tua dan mendapati berbagai kejadian mistis yang dipercaya terkait dengan sejarah kelam tempat tersebut.
Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi, sosok di balik kesuksesan film horor populer seperti “Danur” dan “KKN di Desa Penari”. Awi dikenal mampu menyajikan horor dengan suasana mencekam dan cerita yang memikat.
Adapun jajaran pemeran utama dalam “Pabrik Gula” terdiri dari aktor dan aktris muda berbakat Indonesia, yang hingga kini masih dirahasiakan oleh tim produksi. Kabar ini menambah rasa penasaran penonton terhadap film tersebut.
Salah satu daya tarik film ini adalah latar tempat yang digunakan. Tim produksi memilih lokasi pabrik tua asli yang konon memiliki sejarah menyeramkan. Proses syuting pun diwarnai berbagai cerita mistis, seperti gangguan teknis yang tidak bisa dijelaskan dan pengalaman spiritual yang dialami para kru.
“Saat syuting, ada beberapa kru yang tiba-tiba merasa tidak enak badan, bahkan beberapa kali peralatan kamera tiba-tiba mati tanpa alasan,” ungkap Alwi .
Sebelum resmi tayang, “Pabrik Gula” telah menuai kontroversi akibat poster promosi yang dinilai terlalu vulgar. Poster yang memperlihatkan seorang wanita berpakaian minim dan adegan sugestif ini mendapat kritik dari masyarakat dan bahkan dinyatakan tidak lolos sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
Meskipun demikian, kontroversi ini justru meningkatkan rasa penasaran publik terhadap film tersebut. Pihak MD Pictures selaku rumah produksi menyatakan bahwa mereka akan segera mengganti poster promosi dengan desain yang lebih sesuai.
Mengapa “Pabrik Gula” Layak Ditonton?
Konon katanya film tersebut adalah Kisah Nyata yang Mengerikan. Film ini menawarkan sensasi berbeda karena terinspirasi, yang konon dari pengalaman nyata dengan melibatkan elemen sejarah dan mistis.
Penggarapan Sinematik Berkualitas. Dengan tangan dingin Awi Suryadi, penonton dapat mengharapkan visual dan atmosfer yang menambah intensitas horor.
Pesan Moral. Di balik ketegangan, film ini juga menghadirkan pesan tentang pentingnya menghargai sejarah dan menjaga batasan dalam mengeksplorasi hal-hal yang tak terlihat.
“Pabrik Gula” direncanakan tayang pada momen Lebaran 2025, memanfaatkan liburan panjang untuk menarik perhatian penonton. Dengan kontroversi dan promosi yang masif, film ini diprediksi akan menjadi salah satu film horor terlaris di tahun 2025.
Apakah Anda siap menghadapi teror di balik pabrik tua yang penuh misteri? Jangan lewatkan “Pabrik Gula” di bioskop terdekat!
YNC/SLH
