SULUH.ID, SEMARANG – Di era digital ini, data adalah “emas baru.” Perusahaan berlomba-lomba mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti media sosial, transaksi online, hingga perangkat IoT (Internet of Things).
Namun, data tanpa pengolahan dan analisis adalah sekadar angka dan huruf yang tidak bernilai. Di sinilah peran data analis menjadi sangat penting.
Data analis adalah individu yang bertugas menggali, memahami, dan memberikan wawasan strategis dari data yang tersedia. Tugas mereka mencakup pembersihan data, identifikasi tren, dan penyusunan laporan berbasis data. Dengan hasil kerja mereka, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat, dari menentukan harga produk hingga mengidentifikasi pasar baru.
Mengapa Profesi Data Analis Sangat Dibutuhkan Saat Ini?
Ledakan Data Global, Laporan dari International Data Corporation (IDC) memperkirakan bahwa jumlah data di seluruh dunia akan mencapai 175 zettabytes pada tahun 2025. Perusahaan membutuhkan data analis untuk menyaring data ini menjadi informasi yang relevan.
Pengambilan Keputusan yang Data-Driven, Era intuisi semata sudah berlalu. Perusahaan ingin mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan dengan mendasarkan strategi mereka pada data yang terukur.
Peran di Semua Sektor, Tidak hanya di perusahaan teknologi, data analis kini dibutuhkan di sektor kesehatan, keuangan, ritel, hingga pendidikan. Contohnya, data analis di rumah sakit membantu mengoptimalkan penjadwalan dokter atau menganalisis efektivitas perawatan pasien.
Mengapa Tidak Mengandalkan Komputer atau Artificial Intelligence (AI)?
Meskipun teknologi seperti AI dan perangkat lunak analitik semakin canggih, ada beberapa alasan mengapa peran manusia tetap krusial:
Interpretasi dan Konteks, AI mungkin mampu menemukan pola dari data, tetapi hanya manusia yang bisa memahami konteks bisnis, budaya, atau etika yang melatarbelakanginya. Sebagai contoh, AI mungkin menganggap lonjakan penjualan sebagai hal positif, tetapi seorang data analis dapat menyadari bahwa itu disebabkan oleh penimbunan barang akibat dari sebuak kebijakan atau pandemi.
Keputusan yang Didorong oleh Empati, AI tidak memiliki empati. Dalam situasi tertentu, seperti pengambilan keputusan di sektor kesehatan, manusia dapat mempertimbangkan aspek moral dan etis.
Kontrol atas Teknologi, Data analis juga diperlukan untuk memantau dan memastikan hasil yang dihasilkan AI tidak bias. Data yang tidak bersih atau salah input bisa menyebabkan algoritma menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan.
Kreativitas dan Inovasi Seorang data analis mampu mengajukan pertanyaan baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Sementara AI hanya bekerja berdasarkan pola yang sudah diprogramkan.
Masa Depan Profesi Data Analis
Kombinasi antara keterampilan teknis dan kemampuan berpikir kritis menjadikan data analis salah satu profesi paling menjanjikan. Dengan peningkatan kebutuhan akan pengambilan keputusan berbasis data, permintaan terhadap data analis diprediksi akan terus tumbuh di masa depan.
YUDIHEND/SLH