Tibet Dilanda Gempa Bumi, Menelan Lebih Dari 100 Korban Jiwa

Gempa bumi berkekuatan 7,6 SR melanda Tibet, menewaskan lebih dari 100 orang dan merusak infrastruktur. Bantuan internasional mulai berdatangan untuk menyelamatkan korban dan menangani krisis kemanusiaan.

SULUH.ID, Tibet – Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Tibet pada Senin malam (7/1/2025). Bencana ini mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, ribuan rumah, sekolah, dan fasilitas umum dilaporkan hancur.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 20.45 waktu setempat ini memiliki pusat gempa di kedalaman 10 kilometer, menyebabkan dampak yang sangat luas. Getaran terasa hingga negara tetangga seperti India dan Nepal.

Kerusakan akibat gempa sangat parah, terutama di daerah pedesaan yang berada dekat dengan pusat gempa. Ratusan bangunan runtuh, jalan raya terputus, dan jaringan listrik serta komunikasi mengalami gangguan.

“Sebagian besar korban berasal dari desa-desa terpencil yang sulit dijangkau. Kami memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi,” kata seorang pejabat lokal.

Baca Juga  Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Erupsi Sepuluh Kali Sehari

Selain korban jiwa, ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Mereka kini tinggal di tenda darurat dengan suhu yang sangat dingin, menambah penderitaan para pengungsi.

Tim penyelamat lokal, dibantu oleh militer dan relawan internasional, terus bekerja keras untuk mencari korban selamat di bawah reruntuhan. Namun, medan yang sulit, cuaca ekstrem, dan longsor memperlambat proses evakuasi.

loading...

“Kami telah mengerahkan semua sumber daya untuk membantu korban. Fokus utama adalah memberikan bantuan darurat dan memastikan para korban yang terluka mendapatkan perawatan medis,” ujar perwakilan pemerintah setempat.

Negara-negara seperti Cina, India, dan Jepang telah mengirimkan bantuan logistik dan tim penyelamat untuk mendukung operasi ini.

Bencana ini juga memicu krisis kemanusiaan di Tibet. Ribuan orang terpaksa mengungsi dengan kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan perlengkapan medis. Organisasi kemanusiaan internasional, seperti Palang Merah dan UNICEF, telah menyerukan bantuan darurat untuk menangani kebutuhan mendesak para pengungsi.

Baca Juga  Ini Tanggapan Kemlu RI Tentang Relokasi Gaza ke Indonesia

“Kami sangat membutuhkan bantuan dalam bentuk selimut, tenda, dan obat-obatan untuk mendukung para korban yang menghadapi suhu ekstrem,” kata seorang relawan dari LSM setempat.

Pemimpin dunia telah menyampaikan belasungkawa dan solidaritas mereka untuk Tibet. Negara-negara tetangga, termasuk India dan Nepal, memberikan bantuan darurat berupa tenaga medis, makanan, dan tim SAR.

“Tragedi ini mengguncang hati kita semua. Kami berdiri bersama rakyat Tibet dalam masa sulit ini,” ujar Perdana Menteri India dalam pernyataan resminya.

Tibet memang dikenal sebagai wilayah rawan gempa karena letaknya yang berada di pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Gempa besar terakhir yang tercatat di wilayah ini adalah pada tahun 2015, yang juga menelan ribuan korban jiwa.

Gempa bumi dahsyat di Tibet menorehkan luka mendalam, tidak hanya bagi korban langsung tetapi juga bagi dunia. Krisis ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas global dalam menghadapi bencana alam. Saat ini, fokus utama adalah menyelamatkan korban, memberikan bantuan darurat, dan membangun kembali kehidupan mereka yang hancur akibat bencana.

Baca Juga  Hujan Deras Terjang Jawa Tengah: Ribuan Terdampak, Evakuasi Terus Berlangsung

HEND/SLH

Mungkin Anda Menyukai