Kreak Beraksi di Bandungan, Kejar-kejaran Diamankan Warga

SULUH.ID, SEMARANG – Kekerasan jalanan kembali menjadi perhatian di wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang, setelah sekelompok remaja yang diduga melakukan aksi “kreak” memicu kehebohan pada Jumat malam, 3 Januari 2025.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan.

Ketegangan bermula saat enam sepeda motor yang dikendarai 12 orang tiba-tiba datang dari arah utara menuju warung milik Pak Yadi, tempat beberapa pemuda desa tengah nongkrong. Tanpa peringatan, para pelaku turun dari kendaraan mereka dan menyerang dengan senjata tajam, mencoba membacok pemuda setempat. Kejadian ini memicu kepanikan, membuat para pemuda berlari sembari berteriak meminta pertolongan.

Teriakan minta tolong segera menarik perhatian warga sekitar. Dengan sigap, mereka keluar rumah dan mulai mengejar kelompok tersebut. Pelaku yang panik memilih melarikan diri ke arah selatan, tetapi ternyata jalan yang mereka pilih adalah jalan buntu yang berakhir di area persawahan. 

Baca Juga  Sebanyak 8,1 Kg Sabu dan 5.708 Butir Ekstasi Dimusnahkan Jajaran Ditresnarkoba Polda Jateng Pagi Ini

Dalam situasi terdesak, para pelaku meninggalkan sepeda motor mereka di tepi sawah dan terus berlari menuju Dusun Gathon, Desa Mlilir, Kecamatan Bandungan.

Sambil melarikan diri, beberapa pelaku membuang barang bukti berupa parang dan celurit panjang ke persawahan. Namun, berkat kerja sama warga dan aparat keamanan, para pelaku berhasil diamankan di Dusun Gathon. 

Warga menyerahkan mereka kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menghindari aksi main hakim sendiri.

loading...

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para pelaku langsung dibawa ke Polsek Bandungan. Di sana, pihak kepolisian mendata identitas mereka. Dari hasil pemeriksaan, para pelaku diketahui berasal dari berbagai daerah, mayoritas masih berstatus pelajar dan berusia di bawah 18 tahun. 

Berikut daftar lengkapnya:

DDP (16), pelajar SMP 4 Salatiga, warga Desa Sarirejo, Salatiga.

MZA (17), tidak bersekolah, warga Kauman Kidul, Sidorejo, Salatiga.

FDM (14), pelajar SMP 1 Salatiga, warga Blotongan, Salatiga.

Baca Juga  Sidang Penipuan Dirut PT MAP, JPU Hadirkan Tiga Saksi.

MAA (14), warga Bancakan, Sidorejo, Salatiga.

MIK (16), pelajar SMK 3 Salatiga, warga Sarirejo, Salatiga.

RAP (15), pelajar SMK 2 Salatiga, warga Kauman Kidul, Sidorejo.

RAP (14), pelajar SMP 4 Salatiga, warga Kauman Kidul, Sidorejo.

GP (16), tidak bersekolah, warga Kandangan, Bawen.

DP(14), pelajar SMK Muhammadiyah Salatiga, warga Kandangan, Bawen.

MAA (14), tidak bersekolah, warga Kandangan, Bawen.

MTR (16), pelajar SMK Sudirman Ambarawa, warga Merak Mati, Bawen.

IAR (16), tidak bersekolah, warga Blondo, Bawen.

Kapolsek Bandungan menyatakan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas remaja di wilayah tersebut, terutama di titik-titik rawan. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap perilaku anak muda yang rentan terlibat dalam aksi kekerasan.

Kekompakan antara warga dan aparat keamanan dalam menangani kejadian ini mendapat apresiasi. Meski demikian, tindakan preventif seperti patroli rutin, pembinaan remaja, dan pengawasan terhadap penggunaan senjata tajam menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Baca Juga  Satpol PP Jaring Siswi SMP, Meski Kesusahan Ibu Tak Rela Anaknya Nyambi Jadi PSK

HERU/SLH