SULUH.ID, SEMARANG-Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola BPJS Kesehatan telah menjadi solusi utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang terjangkau. Sejak peluncurannya, program ini bertujuan memastikan bahwa setiap warga negara, terlepas dari latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh perawatan medis. Namun, di balik manfaat besar yang ditawarkan, ada berbagai catatan dan batasan yang perlu diperhatikan oleh peserta.
Mekanisme dan Cakupan Layanan BPJS Kesehatan
Secara garis besar, BPJS Kesehatan berfungsi seperti asuransi kesehatan. Peserta diwajibkan membayar iuran bulanan dengan nominal yang berbeda sesuai kelas layanan yang dipilih, mulai dari kelas I hingga kelas III. Dengan sistem ini, peserta dapat mengakses berbagai layanan kesehatan di fasilitas medis yang telah bekerja sama dengan BPJS. Mulai dari pemeriksaan dasar hingga tindakan medis kompleks, banyak layanan yang bisa diakses tanpa memerlukan pembayaran tambahan di muka.
Namun, program ini tidak mencakup seluruh jenis penyakit atau layanan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, ada 21 jenis penyakit dan layanan kesehatan yang dikecualikan dari tanggungan BPJS Kesehatan.
Hal ini menjadi perhatian penting, terutama bagi masyarakat yang berharap semua jenis perawatan dapat ditanggung sepenuhnya oleh BPJS.
Beberapa pengecualian diantaranya adalah :
Penyakit akibat konsumsi alkohol dan kecanduan obat-obatan.
Perawatan kecantikan dan estetika seperti operasi plastik.
Pengobatan infertilitas atau mandul.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.
Pengobatan komplementer atau alternatif yang belum terbukti efektif.
Selain itu, BPJS Kesehatan tidak menanggung pelayanan kesehatan akibat kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas yang sudah ditanggung oleh program jaminan lain.
Kejadian luar biasa seperti wabah atau epidemi juga tidak menjadi tanggung jawab BPJS, kecuali dalam keadaan tertentu yang diatur oleh pemerintah.
Bagi sebagian besar masyarakat, BPJS Kesehatan telah menjadi tumpuan utama untuk mendapatkan perawatan medis yang terjangkau. Namun, daftar pengecualian tersebut menimbulkan dilema, terutama bagi mereka yang menghadapi kondisi medis yang tidak ditanggung. Beberapa peserta mengaku kecewa karena menganggap bahwa kewajiban membayar iuran bulanan seharusnya disertai dengan jaminan perlindungan yang lebih luas.
Di sisi lain, pengecualian ini dianggap wajar oleh beberapa pihak sebagai upaya menjaga keberlanjutan program. Jika BPJS menanggung semua jenis penyakit dan layanan, dikhawatirkan beban pembiayaan akan terlalu besar, yang pada akhirnya mengganggu operasional jangka panjang program ini.
Dengan adanya batasan tersebut, masyarakat diimbau untuk memahami ketentuan yang berlaku dalam program BPJS Kesehatan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan peserta:
Memahami hak dan kewajiban peserta. Peserta perlu mengetahui secara jelas layanan apa saja yang ditanggung dan bagaimana prosedur yang benar untuk mendapatkan layanan tersebut.
Menyiapkan asuransi tambahan. Bagi mereka yang memiliki kondisi khusus atau ingin perlindungan lebih, asuransi kesehatan swasta bisa menjadi pelengkap yang ideal.
Mengikuti program sosialisasi. BPJS Kesehatan secara berkala mengadakan sosialisasi mengenai layanan dan prosedur klaim, yang penting diikuti oleh peserta.
Sebagai program jaminan kesehatan nasional, BPJS Kesehatan telah memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, agar program ini tetap berkelanjutan, masyarakat perlu memahami bahwa ada batasan dalam layanan yang ditanggung. Pemerintah, BPJS Kesehatan, dan masyarakat harus terus bekerja sama untuk memperbaiki sistem ini, sehingga bisa memberikan perlindungan kesehatan yang lebih baik di masa depan.
Dengan memahami ketentuan yang berlaku, diharapkan peserta BPJS Kesehatan dapat memanfaatkan program ini secara optimal, sementara pemerintah terus berupaya memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan. Sebab, kesehatan bukan hanya hak setiap warga negara, tetapi juga investasi penting bagi masa depan bangsa.
HEND/SLH