Dari Akademi Jadi Sekolah Tinggi, ATEM Berubah Menjadi STIKES Semarang

Penulis : Aris Munandar
Dosen dan Kemahasiswaan STIKES Semarang.

SULUH.ID, SEMARANG-Penyelenggaraan Pendidikan Profesioanal di bidang Keteknisan Medis masih sangat terbatas. Hal tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang didalam memenuhi kebutuhan tenaga professional dibidang medis. Selain itu, sebagai upaya mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya didalam penggunaan peralatan elektro medik didalam pelayanan kesehatan di masa mendatang.

Sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2014, Tenaga Kesehatan bahwasannya Tenaga Teknik Elektromedik diakui sebagai profesi tenaga kesehatan. Untuk alumninya naungan Organisasi Profesi Ikatan Ahli Teknik elektro Medik (IKATEMI). Pertimbangan ini yang menjadi dasar berdirinya Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) Semarang. Melalui surat Nomor : B/003/6/1997 Juni 1997 mengajukan permohonan Ijin kepada Menteri Kesehatan R.I c.q Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan  Republik Indonesia.
 
Pendirian Akademi Teknik Elektro Medik, setelah melalui tahap perencanaan dan studi kelayakan sebagai syarat berdirinya sebuah pendidikan kesehatan, maka diterbitkanlah ijin penyelenggaraan Akademi Teknik Elektro Medik melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor : HK.00.06.1.1.168.4 tanggal 15 Januari 1998 dengan letak dan lokasi kampus pertama beralamat  di jalan H.O.S Cokroaminoto No.5 Semarang. 

Akademi Teknik Elektro Medik  Kesdam IV Diponegoro adalah nama yang dipakai pada saat pendirian tersebut. Sejak tahun 2011 ATEM Kesdam IV Diponegoro berganti nama menjadi Akademi Teknik Elektro Medik Semarang (ATEM Semarang) melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/I/II/14139/2010.

Saat ATEM Semarang menempati gedung berlantai dua dengan fasilitas ruang kuliah yang nyaman dan berpenyejuk udara (AC),  serta laboratorium penunjang perkuliahan di Jl. Karangbendo No. 4-5 Semarang Telp : 024-70765551 Fax : 024-8508879, Ahli Madya Elektro Medik sebagai output dari ATEM sangat mutlak dibutuhkan. Hal tersebut seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi penggunaan alat elektro medik di pelbagai sarana pelayanan kesehatan.

Baca Juga  Kapolda Banten Juara Kesatu Tembak Senapan Jarak 400 M

Seperti dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 disebutkan bahwa tenaga teknik elektro medik masuk dalam kategori tenaga kesehatan sebagai tenaga keteknisan medis dan Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Dengan berjalanya perkembangan zaman, khususnya mengenai peralatan dalam bidang kesehatan, Akademik Teknik Elektro Medik (ATEM) Semarang,  sebagai upaya meningkatkan sarana kesehatan yang memadai serta bisa diraskan oleh seluruh lapisan masyarakat, maka Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) Semarang, yang merupakan salah satu Institusi Pendidikan, yang mulai berdiri sejak tahun 1998, serta telah meluluskan sekitar 900 lulusan   tenaga Ahli Program Diploma Tiga Ahli Madya Elektro Medik,
Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) Semarang, menempati gedung lantai 3 di Jalan Kolonel Warsito Sugiarto Km 2,5 Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

ATEM Semarang sebagai institusi pendidikan  dalam bidang kesehatan memiliki keunggulan-keunggulan, mengingat banyak lulusan yang terserap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta di lingkungan alat kesehatan, serta wirausahawan  dalam bidang kesehatan, sehingga lulusan jadi rebutan. 

loading...

Adapun keunggulan-keunggulan yang dimiliki ATEM Semarang antara lain :
Sebagai perguruan tinggi Teknologi Kesehatan di Indonesia, Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) Semarang, merupakan Perguruan Tinggi yang berada dalam satu kawasan alat kesehatan (ATEM Technopark) yang telah berkiprah selama 23 tahun, sehingga cukup dikenal dan lulusan yang berkualitas serta memiliki daya saing.

Memiliki mitra kerja dengan jaringan yang lebih luas, dengan jumlah alumni yang telah berhasil diberbagai bidang lapangan pekerjaan sehingga lulusan jadi Rebutan. Penerapan kedislipinan dan pendidikan karakter melalui unit kegiatan mahasiswa dengan bimbingan dan pelatihan yang memadai.

Sesuai Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomer 331/ E/ O/ 2022, tentang Izin Perubahan Bentuk Akademi Teknik Elektromedik (ATEM)  Semarang, menjadi Sekolah Tinggu Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang, dalam perubahan bentuk menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang, membuka 2 program studi yaitu
Program D3 jurusan Teknik Elektro Medik.
Program S1 Jurusan Administrasi Kesehatan.

Baca Juga  Anggota Polsek disinyalir Tidak Serius Tangani kasus pengeroyokan

Harapan seluruh Civitas Akademika dengan berubahnya bentuk dari Akademi Teknik Elektromedik (ATEM) Semarang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang, dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan kepada mahasiswa sekaligus mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam bangku kuliah, sebagai bekal untuk menunjang keahliannya  dan menerapkan sikap dan perilaku  untuk mewujudkan semua Civitas Akademika menjadi manusia yang berilmu dan beriman

Dukungan sarana dan prasarna yang memadai antara perpaduan  Dunia Industri di bidang kesehatan dengan Dunia Pendidikan di bidang kesehatan, yang menempati dalam satu kawasan   ATEM TECHNOPARK, di harapkan  kehadiran  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang, akan membuka program-program studi baru yang bersinergi dengan dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan, supaya keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang, mempunyai peranan untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat khususnya dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan.
    
Harapan dari  Bapak  Patrisius Kusi Olla, ST, M.T, selaku Ketua STIKES Semarang
Perubahan bentuk dari Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan  (STIKES) Semarang, harapan saya selaku Ketua STIKES  dengan perubahan ini dapat  meningkatkan mutu pembelajaran bagi mahasiswa, sehingga kehadiran Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang ini, dapat  turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya meningkatkan mutu Pendidikan dan Pelayanan dalam bidang Kesehatan Ungkapnya. 

Selain itu harapan dari  Bapak Muhammad Rofii, ST, M.Eng  selaku Kaprodi D3 jurusan Teknik Elektro Medik STIKES Semarang, Perubahan bentuk dari Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan  (STIKES) Semarang, akan menghadapi tantangan dan permasalahan yang besar, untuk menghadapi permasalahan tersebut, praktis akan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta dukungan pengelolaan sarana prasarana yang memadai, sebagai dasar pendukung proses pendidikan di STIKES Semarang. Ini semua sebagai wujud untuk memenuhi tanggung jawab kita sebagai institusi pendidikan dalam bidang kesehatan, supaya  menghasilkan lulusan yang  tetap guna dan siap pakai di lembaga-lembaga bidang   kesehatan dan dalam masyarakat luas pada umumunya.

Baca Juga  Nilai Penyaringan Perangkat Desa Ngombak Kedungjati Dipertanyakan Peserta

Diah Rahayu Ningtias, M.Si  selaku Koordinator Fungsional Dosen untuk STIKES Semarang, kedepannya semoga dengan bertambahnya Prodi Administrasi Kesehatan, dapat menjadi Perguruan Tinggi  yang semakin maju, lulusannya menjadi rebutan, untuk dosen-dosennya juga semakin aktif dalam kegiatan Tri Dharma, saehingga dapat ikut berperan dalam masyarakat secara langsung.

Tak luput juga, Nouval Hibria Fitriansyah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Semarang, yang mewakili mahasiswa  berharap dengan berubahnya Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM) menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Semarang, membawa perubahan yang berdampak positif terutama kepada pihak–pihak yang ada didalamnya.

Proses belajar mengajar akan lebih baik dan efektif yang dapat membantu pertumbuhan kreatifitas dan skill mahasiswa  serta keaktifan mahasiswa diluar pembelajaran menjadi lebih optimal. 

SLH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *