Empat Kelompok Post Truth Guncang Keutuhan NKRI

SULUH.ID, SEMARANG-Kajian Kebinnekaan dan penguatan Ideologi Pancasila terus di gagas oleh (FKSB) Forum Komunikasi Semarang Bersama kota Semarang ditengah masa bulan suci ramadhan kota semarang. Melalui FKSB mengajak 50 ormas di kota Semarang berbagai element yang tergabung di hotel Gracia Kota Semarang (22/4/2022).

Ketua FKSB AM.Jumai mengatakan, akan memperkuat dan komitmen dalam beragama untuk menjaga NKRI sebagai wadah kesatuan NKRI di kota Semarang.

“Kita jaga bersama untuk tetap solid dan sinerginitas kita dengan element masyarakat untuk memperkuat kesatuan NKRI,” ucapnya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Kesbangpol kota Semarang, Joko Hartono memberi arahan penguatan untuk mencegah radiakalisme yang berkembang saat ini.

Baca Juga  Menaker: UU Ciptaker Memberikan Penguatan Perlindungan Dan Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja

“Perkembangan saat ini justru makin masif, kajian-kajian teori untuk mencegah radikalisme ini akan menjadi kebal bila masyarakat mau guyub menjaga NKRI dari radikalisme. Upaya -upaya pemerintah kota Semarang melalui Kesbangpol kota Semarang dengan adanya seminar ‘Dialog kebangsaan serta deklarasi merawat kebinnekaan menjaga NKRI dan penguatan Idelogi Pancasila, di harapkan bisa hidup rukun menuju Semarang makin hebat,” ungkapnya.

Prof Dr. Masrukhi, M.Pd memberikan penjelasan kajian lebih mendalam, dirinya mengatakan, Indonesia harusnya negara kuat dan di kagumi oleh negara lain, ia mempercayai bahwa intoleran tidak akan terjadi di Negara Indonesia ini.

“Fenomena maryarakat adalah ‘Post Truth’ yang dalam 4 kelompok yaitu 1. Intoleransi,2.Fanatisme, 3. Ekslusifme, 4.Revolusioner yang akan mengocang terjadi perpecahan NKRI saat ini. Gaya polarisasi Post Truth yakni ‘menyakinkan seseorang yang di bangun dengan opini publik tanpa disertai data publik yang kuat,’ bila hal ini dibiarkan akan menjadi bahaya besar,” Ungkapnya

loading...
Baca Juga  Sambut HKN, Yuk Ikuti Latihan Flashmob Di Pasar Malam Ambarawa

Penjelasan tersebut diperkuat Prof Dr. Samsul Ma’arif, terjadi post truth karena radikalisme dibiarkan di ranah agama yang cenderung ke post truth saat ini. Hal tersebut menjadi pertanyaan dirinya.

“Ini tugas kita sebagai warga bangsa Indonesia harus bisa mempersisi merawat Kebinnekaan Menjaga NKRI dan memperkokoh keutuhan Ideologi Pancasila yang sudah menjadi kajian yang kokoh kita jaga,” Pintanya.

YDH/SLH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *