Iran Berang, Mossad lakukan Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya

SULUH.ID, SEMARANG – Eks Kepala Badan Intelijen Israel (Mossad) Yossi Cohen mengungkap kegiatan oprasi intelijen yang dilakukan di luar negeri.

Cohen membeberkan sepak terjang operasi badan intelijen saat Mossad melakukan misi operasi intelijennya di Negara dengan julukan Persia Di Eropa Modern atau dikenal dengan Iran.

Operasi Intelijen Mossad yang dilakukan di Iran salah satunya adalah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh serta sabotasi fasilitas nuklir Negara Persia di Eropa Modern tersebut.

Iran berang setelah mengetahui pengakuan Cohen melalui program investigasi Channel 12 yang dilakukan israel melalui agen rahasianya.

Juru bicara misi diplomatik Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Shahrokh Nazemi, mengatakan pengakuan Cohen mencerminkan pola sabotase yang sudah lama dilakukan terhadap negaranya.

“Pelanggaran hukum ini telah mencapai titik ketika mantan pejabat rezim ini tanpa malu-malu dan terang-terangan mengancam para ilmuwan nuklir kami dengan kematian,” kata Nazemi seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (15/6).

Baca Juga  Armenia Khawatirkan Konflik Nagorno Karabakh Menjadi Regional

Siaran dalam acara Channel 12 itu mengungkap setidaknya 20 agen Mossad berhasil mencuri materi dari 32 berkas program nuklir Iran dan memindai serta mengirimkan sebagian besar dokumen itu ke Tel Aviv.

loading...

Terungkap dari penjelasan yang dipaparkan, ternyata puluhan agen itu bukan warga Israel. Penjelasan tersebut dikonfirmasi Cohen saat siaran.

“Penting bagi kami agar dunia melihat ini dan memberitahu Iran bahwa, wahai teman-teman terkasih, pertama Anda telah disusupi; kedua, kami memata-matai Anda, dan tiga, era kebohongan sudah berakhir,” ujar Cohen.

Mossad atau Mossad Merkazi le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim adalah satu dari tiga organisasi intelijen yang utama di Israel. Selain Mossad, dua lainnya adalah Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (intelijen dalam negeri).

Baca Juga  Deklarasi Pembentukan Pilar Pemuda Toraja Di Mubes IV PMTI

Berbeda dengan dua lainnya, Mossad lebih bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan informasi intelijen dari luar negeri, menganalisis, dan melakukan operasi pencegahan risiko keamanan atau serangan dari luar negeri.

Mossad resmi berdiri pada April 1951 dengan Reuven Shiloah sebagai direktur pertamanya kala itu. Shiloah sendiri sebelumnya dikenal terlibat aktif dalam operasi-operasi khusus sebelum berdirinya Israel. Posisinya kemudian digantikan Isser Harel yang sebelumnya memimpin Shin Bet pada 1952.

Harel yang memimpin Mossad hingga 1963 dikenal sebagai yang membangun kiprah Mossad.

Terkurung oleh negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah yang memperjuangkan Palestina, Mossad memiliki peran penting dalam aksi intelijennya, termasuk tudingan pembunuhan para tokoh organisasi pembebasan Palestina (PLO).

Mengutip Sputnik News, pada 2018 lalu, Cohen mengatakan bahwa Israel terus mengamati situasi di Iran, tak hanya dari luar negeri, tapi juga dari dalam negara tersebut.

Baca Juga  Joe Biden Resmi Presiden Amerika Serikat

“Kami memiliki mata dan telinga bahkan di dalam negeri Iran,” ujar Cohen.

SN/ASP/SLH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *