SULUH.ID, SEMARANG – Test penyaringan perangkat desa Kecamatan Karang Rayung dan Kedungjati telah usai dilaksanakan. Beberapa peserta merasa ada kecurangan tes tertulis yang dilaksanakan di balai auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang di ikuti oleh ratusan peserta dari 2 kecamatan yaitu Kedungjati dan Karangrayung.
Saat dibuka pendaftaran penyariangan perangkat desa tahun 2021 dari desa ngombak sebanyak 4 formasi, yaitu formasi keuangan, perencanaan, tata usaha dan kadus. Peserta yang mendaftar sebanyak 23 orang. Dietrima tes komputer dan administrasi sebanyak 21 orang, selanjutnya tes tertulis dibuat oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di balai edutorium UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Catur salah satu peserta perangkat desa ngombak menuturkan adanya kejanggalan nilai sangat tinggi dan sangat mencolok dari beberapa peserta yang terpilih. Setiap formasi diambil 1 nilai yang tertinggi dengan nilai yang fantastis nilai tertinggi diatas 90 dan nilai terendah dibawah 60.
Tambah Wahyu Adi Pratama, calon Kaur Perencanaan menanyakan hubungan antara peserta yang belum paham aturan perbup dan share nilai.
“Tapi ada juga peserta yang masuk ikut ujian ulang padahal formasi yang diikuti ujiannya sudah memenuhi syarat minimal 2 peserta melampaui passing grade 60, Bukannya sebelum tes ke dua(tes ulang) itu diabsen ya buk, mana-mana saja yang harus tes ulang? Kok bisa kelolosan seperti itu…?” ungkap Wahyu peserta calon Kaur Perencanaan.
Ia memohon kepada panitia penyaringan untuk melakukan konfirmasi kepada pihak UMS sehingga didapatkan kejelasan dan transparansi seperti yang dijanjikan.
“Mohon panitia penyariangan perangkat desa, kalau bisa dikonfirmasi dari pihak ums nya biar semuanya jelas, transparan seperti apa yang dikatakan dulu diawal,” Pintanya.
Harapan Catur dan teman-temanya, tes akhir dibatalkan di adakan tes susulan untuk mendapatkan hasil yang baik dan transparan.
“Harapan kami dan teman-temannya agar tes akhir di batalkan dan segera diadakan tes susulan guna menentukan hasil yang baik, dijalankan secara jujur, transparan dan fair play. Sehingga menghasilkan perangkat desa yang bersih dan bebas dari KKN ujarnya.” Pungkasnya.
YUDIWONG/SLH