SULUH.ID, SEMARANG – Setelah WhatsApp mengharuskan penggunanya untuk mengijinkan berbagi data dengan Facebook. Banyak kabar yang beredar jika banyak pengguna WhatsApp yang beralih ke Aplikasi Telegram. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 500 juta pengguna aktif di Telegram.
Sejak 80 jam terakhir ini, 25 juta lebih pengguna baru di seluruh dunia bergabung ke Telegram. Dalam dugaan, kemungkinan Nantinya akan menambah fitur terbaru semenarik mungkin yang akan diberikan Telegram.
“Terima Kasih, ya! Pencapaian ini terjadi karena pengguna seperti anda telah menyebarkan kebaikan Telegram dan mengajak teman untuk bergabung! Jika anda menemui beberapa kontak Anda bergabung ke Telegram beberapa waktu ini, sambut mereka dengan fitur menarik seperti stiker animasi atau pesan video,” kutip dari t.me, Kamis (14/1/2021).
Sementara saat ini diketahui jika jumlah unduhan WhatsApp mengalami penurunan signifikan, yakni sebesar 11 persen dalam tujuh hari pertama tahun 2021, dibanding periode sebelumnya.
Dalam notifikasi itu, WhatsApp menyampaikan tiga pembaruan penting, termasuk pemberitahuan terkait penerusan beberapa informasi penggun WhatsApp kepada Facebook, selaku perusahaan induk WhatsApp. Kebijakan baru ini mendapat banyak respon dari berbagai penggunanya, termasuk penolakan jika datanya dikelola WhatsApp ke Facebook. Sebagaian pengguna WhatsApp ada yang tidak menggunakan atau memiliki akun Aplikasi Facebook.
“Bulan depan kalau WA nya bener tanggal 8 Feb , update program nya harus terkoneksi ke Facebook, seperti nya klo yang mau telpon ke saya harus pasang aplikasi signal ato telegram……., Saya tidak punya akun Facebook dan belum ada rencana mau buat akun Facebook,” tegas salah satu Ni.
Untuk diketahui, Telegram sendiri merupakan aplikasi perpesanan instan yang dibuat oleh kakak-beradik Nikolai dan Pavel Durov. Keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda ketika mengelola Telegram.
Pavel bertanggung jawab pada ideologi Telegram berikut dengan kelangsungan operasional Telegram. Pavel diketahui menggelontorkan uang pribadinya sendiri untuk menjalankan Telegram.
Sedangkan saudaranya, Nikolai bertanggung jawab dari segi teknologinya. Untuk membangun Telegram, Nikolai mengembangkan protokol data khusus yang unik, terbuka, aman, dan dioptimalkan untuk bekerja dengan banyak pusat data.
Saat ini, pengembang Telegram bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab. Aplikasi ini pertama kali diluncurkan untuk iOS pada 14 Agustus 2013. Baru dua bulan setelahnya, versi pertama Telegram untuk Android diluncurkan, tepatnya pada 20 Oktober 2013.
KBRN/HEND/SLH