SULUH.ID, KENDAL – Turut menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, nomer kursi 24 9,77108E+12 MR. KOLISUN, diketahui kelahiran asal warga RT 5 RW 1 Desa Tamangede, yang saat ini sudah menjadi warga penduduk di Kelurahan Desa semparuk Rt 39/12 Kec Semparuk Kabupaten Sambas Kalimatan barat. Minggu (10/1/2021)
Beredar di group whatsapp atas nama Kolisun yang menjadi korban pesawat jatuh route Jakarta Pontianak mengejutkan keluarga besar kami dan membenarkan anak dari budhe sa’adah beralamat di taman gede RT 5 RW 1 Desa Tamangede kecamatan gemuh, ungkapkan faesol, salah satu kerabat tinggal di magangang kecamatan ngampel.
Betul salah satu korban pesawat yang ditumpangi jatuh di perairan pulau seribu adalah saudara dari anaknya bu dhe, Namun yang berasangkutan sudah tidak berdomisili di Desa Tamangede kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal selama 15 Tahun,
Dikarenakan sudah menikah dengan warga Sambas Pontianak Kalbar, sehingga domisili sudah pindah penduduk di Keluraran Desa semparuk Rt 39/12 Kec Semparuk Kabupaten Sambas Kalimatan Barat. Senin (11/01/2021).
Menurut keterangan Sa’adah Anak saya merantau sudah 15 tahun, beristri orang Sambas. Tinggal menetap di Kalimantan bersama dengan anak istrinya,” kata Sa’adah saat ditemui di rumahnya, senin (11/1/2021).
Setelah mendapat kabar dari menantunya bahwa anak sulungnya turut menjadi korban kecelakan pesawat Sriwijaya Air, dirinya hanya bisa bersedih dan pasrah.
“Saya pasrah saja dan saya sangat berharap jasad anak saya segera bisa ditemukan,” ungkapnya.
Menambahkan Sa’adah ibu dari Kolisun Bahwa korban pada saat itu sedang balik ke jawa, guna belanja keperluan dagagan di Solo dan di Bandung setelah itu korban ingin pulang ke Kalimatan dengan pesawat Sriwijaya Air dan terjadilah kecelakaan tersebut .
“Saya berharap apabila Korban ditemukan akan dimakamkan di Desa Kelahiranya Tamangede Kecamatan Gemuh,” harapnya
Sementara itu, Kapolsek Gemuh AKP Abdullah Umar mengaku, setelah mendapatkan informasi tentang korban kecelakan pesawat adalah warga Taman Gede, segera menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat.
“Setelah saya berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa dan saya cek ke rumah orang tua korban, memang benar bahwa korban anak dari Ibu Sa’adah warga Tamangede,” terangnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Taman Gede Munadi. Dikatakan, korban memang awalnya adalah warga Taman Gede, namun sudah lama pindah domisili.
“Korban pindah domisili serta sudah menetap bersama anak dan istrinya di Kalimantan,” katanya.
Foto. Kolisun korban pesawat Sriwijaya Air S-J 182
(SFAK/HEND/JJID)