SULUH.ID, SEMARANG – Pedagang pasar dan para pengiat ekonomi Wisata Bandungan Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah melakukan malam tirakatan dalam rangka pindahan secara Adat Jawa yang di kenal dengan istilah Boyongan. Acara berlangsung malam hari, dimulai pukul 10.00 hingga 01.00 dinihari, Jumat (7/1/2021) di ruang parkir Kecamatan Bandungan.
Acara tersebut dipimpin dan dipandu langsung oleh Pemangku Adat Kecamatan Bandungan Adi Sarwanto. Secara seremonial acara dimulai dengan pembukaan, sambutan-sambutan para tokoh masyarakat dan para pemangku kebijakan kecamatan bandungan. Acara diakhiri dengan doa yang di pimpin dari Pendeta dan Tokoh Muslim setempat.
Sambutan pertama dibawakan oleh Camat Bandungan Anang Sukoco, S.Tp, MM dengan menggaungkan Yel-yel Bandungan Joss. Ia berharap diberikan kesehatan, keberkahan serta umur yg panjang. Tujuan dalam membangun pasar bandungan agar bisa merubah image yang negatif menjadi positif. Menjaga kerukunan agar tercipta suasana yang aman dan kondusif.
“Dalam memulai pemindahan pasar dengan istilah Boyongan kita selalu berdoa untuk kedamaian dan kelancaran kegiatan tirakatan, dan barserah diri Kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjaga dan merawat Bumi Kemantren di Bandungan ini,” ungkapnya.
Sambutan selanjutnya oleh Pengurus Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Rahono dan di teruskan oleh tokoh-tokoh yang lain dan para pemangku kebijakan Kecamatan Bandungan.
Acara diakhiri dengan doa yang dibawakan oleh Pendeta Petrus Saribun, S.Pd, perwakilan dari umat Kristen serta Hj Khoiri menurut Islam.
Untuk diketahui kegiatan dihadiri oleh Camat Bandungan Anang Sukoco. S.Tp, MM, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Rahono, Pedagang bunga, Ojek, Trans Ceria, Pedagang Kaki Lima (PKL), Tokoh Agama dan Masyarakat setempat.
DEDI-R/HEND/SLH