SULUH.ID, BATANG – Potensi kekayaan Wisata Alam Desa mentosari kecamatan Gringsing Kabupatèn Batang, dimanfaatkan sejumlah potensi dimiliki, Desa Mentosari, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang bertekad membuat kawasan Yakni salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan, minggu (30/8/2020)
Akhmad Ridwan, Mewakili Dirut BUMDes Yang tidak bisa dikonfirmasi dilokasi ada keperluan Keluarga, mengatakan kita perberdayaan UMKM wisata desa kolam renang ini terus dikembangkan guna mengaet pengunjung untuk hadir,
“Dimasa Pandemi Covid-19 ini dampak sangat luar biasa dari segi wisata pada 6 bulan terakhir ini, khususnya pada hari Minggu yang dulu bisa mencapai 200 kini kurang dari 100 pengunjung, kita batasi pengunjung tetap patuh pada protokoler menggunakan Masker yang tidak mandi,” Ungkapnya.
Pengunjung wisata kolam renang Fida (18 tahun) desa mentosari menuturkan menikmati masa liburan bersama adik untuk rileksasi melepas kepenatan, yang lokasi tidak jauh dari rumah, apa lagi tiket masuk murah meriah dengan membayar uang 11.000 (Sebelas ribu rupiah) sudah mendapatkan Minuman Teh kotak sepuasnya lagi.
Selain itu kepala Desa mentosari Suwadji berharap, jumlah pengunjung akan berlipat jika BUMDes Cokro Kembang Mentosari berhasil mengembangkan potensi Kali Kuto dan Bendung Kedung Asem sebagai kawasan ekowisata secara bertahap melihat pula dari pendapatan aset Désa (PAD) berkaitan anggaran. Beragam kegiatan seperti rafting, tubing, dan outbound bisa digelar di sana. Apalagi jika dilengkapi gardu pandang dan rumah pohon.
”Ditambah lapangan futsal, volly, tenis lapangan, dan bulu tangkis di GOR Indoor. Mentosari benar-benar menjadi ikon wisata alam terpadu yang bisa diandalkan di sepanjang jalur Pantura Jawa yang paling mudah aksesnya jalur exsit tol 1 km,yang dekat dengan perbatasan Batang -Kendal ,Pungkasnya
SYIFAK/HEND