Pendangdut Anisa Bahar dan Pekerja Malam Unjuk Rasa Di Gedung DPRD DKI Jakarta

SULUH, JAKARTA – Kembali diberlakukannya PSBB di DKI Jakarta ternyata masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bahkan yang terbaru, pedangdut Anisa Bahar rela turun ke jalan melakukan unjuk rasa untuk menuntut Ketua DPRD agar menekan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencabut PSBB.

Menurut Anisa Bahar, kebijakan PSBB yang kembali diberlakukan di Jakarta membuat para pelaku seni mengalami kesulitan ekonomi.

Unjuk rasa itu dilakukan Anisa Bahar beserta sejumlah pedangdut dan pekerja malam di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.

Baca Juga  Mobil Listrik Murah Meriah Seharga Motor, Benarkah?

Anisa Bahar mengatakan, kebijakan PSBB yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta telah membuat pelaku seni kesulitan ekonomi. Bahkan untuk makan sehari-hari saja mereka harus pontang panting lantaran sepunya pekerjaan.

“Kami meminta Ketua DPRD menggunakan haknya untuk menekan Gubernur Anies mencabut PSBB,” kata Anies Bahar di lokasi.

Anisa menjelaskan, apabila PSBB terus diberlakukan, tingkat kriminal di Ibu Kota bakal meningkat lantaran banyak orang kehilangan mata pencaharian.

Baca Juga  FKSB dan Kesbangpol Kota Semarang Gelar Dialog Kebangsaan

Selain sepi job manggung, Anisa mengaku gara-gara Anies Baswedan bikin PSBB, sejumlah usaha yang ia geluti saat ini jadi berantakan semuanya karena kurangnya peminat. Tetapi, Anisa tak merinci secara jelas usaha yang ia lakoni saat ini.

loading...

“Kita bukan takut mati karena corona, tapi kita takut mati karena kelaparan. Jadi saya minta cabut PSBB. Gunakan hak angket DPRD dan juga tolong audit bujet yg sudah dikeluarkan pemerintah untuk Covid-19,” pungkasnya.

Baca Juga  38 Rumah Desa Manggungsari Kendal Terendam Banjir

Pada masa PSBB ini, Pemprov DKI Jakarta Anies Baswedan memang menutup total tempat hiburan malam dan acara pesta lantaran dinilai rawan terjadi penularan wabah mematikan itu.



OKZ/WEK/RDKS/SLH

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *